Institusi Kepolisian akan hancur jikalau oknum oknum ini masih berkeliaran untuk kepentingan dirinya sendiri.
Dengan viralnya pemberitaan terkait dugaan pelepasan 3 tersangka pencurian Handphone dan penadahnya. Awak media mencoba berusaha menghubungi Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.
Namun, usaha awak media untuk meminta keterangan ataupun statement dari pihak Kapolres Bangkalan tidak membuahkan hasil ,Meskipun di chating melalui Whatsapp , cuman centang 2. Yang berarti chat tersebut masuk dalam ponsel Kapolres namun tidak mau membalasnya
Tentu sangat disayangkan, hal ini, tidak dengan amanat yang pernah disampaikan oleh Kapolri, Jendral Listyo Sigit. Dimana, beliau pernah memberi amanat agar pejabat kepolisian, merespon setiap konfirmasi dari wartawan.
Diberitakan sebelumnya di Metroposnews.id, dari keterangan sumber media ini, ketiga tersangka Faisol dan Kawan-kawan dilepas setelah adanya transaksional. Dari saudara Mamang dengan pihak oknum Polsek Tanah Merah Polres Bangkalan.
"Jadi melepas para tersangka itu. Sebesar diduga adanya imbalan Rp. 50.000.000. (lima puluh juta rupiah," ujar sumber informasi yang mewanti-wanti tidak mau namanya dipublikasikan, kepada media Metroposnews.id, Sabtu (08/07/23).
Untuk memastikan informasi yang didapat awak media supaya berita ini menjadi berimbang mencoba menghubungi Kanit Reskrim dan Kapolsek Tanah Merah.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tanah Merah Ipda Rizal saat dikonfirmasi media ini, siap pak, mohon maaf, saya masih di rumah ada tahlil.
"Npuntene, saya lagi di Surabaya pak,
siap pak, saya sampaikan ke pimpinan, ya pak," ujarnya singkat melalui Via seluler, Sabtu (08/07/23).
Secara terpisah, Kapolsek Tanah Merah AKP Eko, saat dikonfirmasi melalui selulernya menjawab, saya masih antar saudara nikahan pak, kalau ingin ketemu saya perwakilan saja.
"Besok iya, kalau ingin ketemu saya, nunggu saya sudah balik dari Madiun, ketemu di dekat-dekat Suramadu aja. Ketemu aja lho mas, biar sekalian kenal sama jenengan (anda). Tapi besok ya mas," ujarnya, ( Bersambung. ( Red )
Denpasar//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
Denpasar, - Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol ni Putu Utariani meminta klarifikasi untuk oknum yang mengaku-ngaku wartawan salah satu dari media online, apalagi para oknum tersebut untuk mencari-cari kesalahan yang ujung-ujungnya adalah dugaan pemerasan.
Di lannsir dari media Informasi -Realita, hal itu disampaikan langsung,saat peristiwa yang dialami Kompol Utari dimana yang bersangkutan dituding membiarkan praktek percaloan terjadi oleh seorang yang mengaku Wartawan.
Kompol Utari menegaskan tidak mau dengan penawaran tersebut. Karena ia percaya tidak ada yang salah dalam Satpas nya. Bahwa apa yang diberitakan oleh oknum wartawan tersebut dianggap tidak sesuai fakta.
"Saya tidak mau ngasih uang. Saya bilang silakan beritakan, tapi saya tegaskan berita yang dimuat tidak sesuai fakta," jelasnya.
Dalam isi chat tersebut oknum Wartawan mengatakan, Saya Teguh dari media Kabarsidoarjo.com tapi kita punya bukti chat dan rekaman dari calo nya, kalau layak kami naik kan ndan perintah siap salah.
“ ya gini ae ini kan belom saya sampaikan ke media media yang lain mungkin ada titipan iklan dari ibu Kasat biar nanti saya kasihkan ke pimpinan, lewat angin ae gpp langsung ke rekening admin saja Bank BCA atas nama Ajeng Fatihul Hikmah,”ujarnya oknum wartawan
Awak media mencoba mengecek di box redaksi Media Kabarsidoarjo.com tidak ada nama oknum wartawan tersebut, bahkan awak media mencoba menghubungi pimpinan redaksi Kabarsidoarjo.com belum mendapatkan jawaban.
Awak media mendapat informasi bahwasaanya ATM BCA atau nama tersebut milik kekasih Wartawan dengan inisial EAS di duga untuk memeras Kasat Lantas Polresta Denpasar. ( Red )