Surabaya//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
Surabaya, Memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) dijelang tahun politik 2024, komunitas eks pelaku aksi gerakan 98 kembali turun ke jalan menggelar mimbar bebas untuk menyuarakan kegalauannya atas kondisi pemerintahan negara yang menurutnya tidak sedang baik-baik saja.
“Ini gerak 98 yang ingin mengingatkan, bagaimana kebiasaan kita ketika ada kritik buntu, hukum buntu, pengadilan dan keadilan juga buntu,” ucap Taufik Hidayat yang akrab dengan sapaan Taufik Monyong, selaku penanggung jawab aksi. Senin (11/12/2023)
Kepada para awak media, Taufik mengatakan jika pihaknya ingin menyampaikan (mengingatkan) adanya pelanggaran HAM, mulai dari sebelum orde baru, orde baru, juga pasca orde baru.
“Mungkin kemarin juga ada sebagian. Selama ini belum nampak adanya penegakan hukum sebagai proses perlindungan terhadap masyarakat yang lemah,” tuturnya.
Disinggung soal penolakan terhadap politik dinasti, Taufik spontan menyebut jika negeri ini sedang mengalami peristiwa seperti cerita di jaman Nabi Nuh.
“Pemerintahaan sekarang, tidak hanya Presiden, tetapi sampai dibawah (daerah), itu semuanya sedang mengalami peristiwa nabi Nuh, karena ingin menyelamatkan anaknya,” tuturnya.
Menurut dia, di Jawa Timur ada mantan Gubernur, mantan Wali Kota dan mantan wakil wali kota, juga ingin menyelamatkan anak-anaknya. “Nabi Nuh membuat kapal besar karena anak dan keluarganya ingin selamat, tetapi rakyat tidak selamat,” jawab Taufik
Terkait Pemilu tahun 2024, Taufik dan seluruh peserta yang terlibat di acara hari ini berharap agar Pemilu bisa dilaksanakan secara juju dan adil. “Tidak ada manipulasi, tidak ada konspirasi. Karena saya sudah tau yang akan menang siapa,” pungkasnya. ( Red )