SURABAYA//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
Aliansi Mahasiswa Papua menuntut suatu kemerdekaan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Jumlah masa aksi yang turun kejalan sekitar 70 mahasiswa Papua,mereka melakukan aksi dengan menutup jalan utama di depan Gedung Grahadi, Alhasil masyarakat Surabaya merasa terganggu dengan adanya aksi yang di lakukan oleh masa Aliansi Mahasiswa Papua
Aliansi Surabaya Cinta Damai juga di koordinir oleh Saudara Zainal,beliau memberikan suatu orasi atau pendapat di muka umum terkait Deklarasi Kemerdekaan yang di lakukan oleh AMP setiap tahunnya di depan gedung Grahadi Surabaya ,di atas mobil komando beserta dengan rekan rekan Aliansi Surabaya Cinta Damai ( ASCD), melakukan aksi yang sejuk tanpa anarkis
Sekitar 50 masa aksi dari Aliansi Surabaya Cinta Damai menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya maupun dari pemerintah Pusat, dan Institusi Kepolisian Republik Indonesia untuk selalu mengedepankan kedamaian dan juga tanpa adanya Makar
-Surabaya kota pahlawan bukan kota Rasis
- Surabaya memiliki Bendera Merah Putih, mengibarkan selain Merah Putih tangkap.
- Tidak ada Negara yang memilki Dua Matahari ( Tidak ada Negara di atas Negara ).
Selanjutnya dari pihak Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur juga memberikan ruang untuk melakukan audensi,salah satu isi dari audensi yakni:
-Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur akan menindak tegas kepada organisasi yang akan melakukan makar maupun rasis
-Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur beserta institusi lainnya akan melakukan Cek ke rumah tinggal yang di berikan oleh Pemerintah ke Mahasiswa Papua di jalan Kalasan Surabaya, apakah yang tinggal di situ mahasiswa apa bukan.
Harapan dari Aliansi Surabaya Cinta Damai yakni Surabaya tetap kondusif,aman dan damai tanpa adanya makar maupun rasis
( D2 )